Oleh: Ahmad Ruhiat
amle.org |
Bacasaza – Pendidikan
literasi diajarkan kepada anak sejak dini. Banyak program literasi untuk anak
yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah kegiatan membaca buku. Bagi anak-anak PAUD, TK, dan SD kelas rendah
perlu dibimbing secara intensif dalam kegiatan membaca.
Setidaknya
ada empat cara kegiatan literasi membaca bagi siswa yang masih memerlukan
pendampingan dalam kegiatan membaca. Di antaranya membacakan nyaring, membaca
terpadu, membaca bersama dan membaca mandiri. Berikut penjelasan dalam Panduan Praktis Gerakan Literasi
Sekolah, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(2017: 16).
Membacakan Nyaring. Tujuan membacakan nyaring untuk mengenalkan
dasar pengembangan literasi (bunyi, huruf, kalimat, gambar), mendemonstrasikan
membaca sesuai konteks bacaan, membina minat baca dan hasrat membaca anak, dan
mendiskusikan buku bersama-sama.
Media yang digunakan dalam kegiatan membaca
ini adalah buku cerita bagi pembaca pemula, materi
bertema variatif dan dapat dikaitkan dengan keseharian anak, dan daftar
pertanyaan untuk memandu diskusi.
Membaca Terpandu. Tujuan membaca terpadu untuk menjadikan siswa lancar dan terampil membaca dengan membaca nyaring secara bergantian, dan meningkatkan
pemahaman siswa dalam membaca melalui diskusi.
Media yang digunakan dalam membaca terpadu di antaranya adalah
buku bacaan sesuai jenjang pengalaman belajar siswa, dan alat bantu belajar
khusus untuk belajar membaca (kartu kosakata, kosakata bergambar, alat tulis).
Membaca Bersama. Tujuan
membaca bersama adalah membaca interaktif melalui
demonstrasi membaca oleh guru, meningkatkan kelancaran membaca dengan
memperhatikan intonasi dan tempo membaca nyaring, dan Membuat siswa belajar
konsep membaca dan merasakan dirinya sebagai pembaca. Dalam konteks ini, guru membacakan
buku untuk siswa dengan nyaring dengan menggunakan buku besar atau teks dibuat
besar agar terbaca oleh semua siswa.
Media yang digunakan dalam membaca bersama adalah buku besar
dengan topik berjenjang, kartu kosakata/kosakata bergambar, dan alat tunjuk
bacaan.
Membaca Mandiri. Tujuan
kegiatan membaca mandiri untuk menumbuhkan minat membaca, meningkatkan kemampuan membaca, dan membangun ekosistem sekolah untuk gemar membaca.
Dalam kegiatan membaca mandiri, bacaan dipilih sendiri oleh siswa sesuai
minat dan tingkat kemampuan membaca. Guru membantu kegiatan membaca seperlunya.
Membaca mandiri menjadi penentu pengembangan kelancaran membaca (kecepatan
baca), penguasaan kosakata, latar belakang pengetahuan, dan juga penulisan.
Adapun media dalam membaca mandiri adalah buku bacaan dengan
topik variatif, baik fiksi maupun buku terkait mata pelajaran, majalah dan
koran sesuai jenjang kemampuan membaca siswa.
Selain empat cara membaca di atas, ada kegiatan membaca yang
disebut membaca dalam hati. Manfaat membaca dalam hati adalah membantu
belajar membaca, mendorong untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, meningkatnya kemampuan membaca, menulis,
kosakata, tata bahasa, dan ejaan.