Baca Kilas

Sunday, November 10, 2019

bacasaza

Peran Sekolah dalam Program 15 Menit Membaca



Oleh: Ahmad Ruhiat

oxfordlearning.com
Bacasaza - Sejak digebyarkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berdasarkan terbitnya Peraturan Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang pertumbuhan Budi Pekerti. Sekolah dari mulai jenjang SD, SMP, SMA dianjurkan untuk melaksanakan program 15 menit membaca.

Kegiatan 15 menit membaca disesuaikan dengan kondisi sekolah, bisa di awal/sebelum KBM, atau di tengah, maupun di akhir KBM. Namun kegiatan di awal akan lebih baik karena memudahkan pengaturan jadwal KBM. Kegiatan 15 menit membaca dilakukan secara bertahap, bisa sekali atau dua kali dalam seminggu, dan seterusnya, hingga dapat dilakukan setiap hari.

Tujuan  kegiatan 15 menit membaca agar peserta didik gemar membaca, dan membaca menjadi kebiasaan serta gaya hidup. Sedangkan prinsipnya sebagai berkut.
·      bukan buku teks pelajaran.
·      diminati peserta didik.
·      tidak diikuti oleh tugas-tugas lainnya.
·      dilakukan dengan pendekatan sambil bermain dan menyenangkan.
·      tidak dievaluasi.

Sekolah sebagai fasilitator peserta didik dalam kegiatan tersebut harus mampu menyediakan ragam buku bacaan. Perpustakaan Sekolah yang kaya buku bacaan peserta didik menjadi sarana utama dalam menunjang kegiatan 15 menit membaca ini. Buku bacaan yang harus dimiliki sekolah terdiri dari buku fiksi dan non fiksi yang sesuai jenjang kemampuan membaca siswa.

Selain sarana perpustakaan yang menyediakan buku lengkap, faktor keberhasilan program kegiatan 15 menit membaca  adalah TLS (Tim Literasi Sekolah). Sekolah harus membentuk Tim Literasi Sekolah. Tujuannya TLS ini memastikan Gerakan Literasi Sekolah berjalan baik.

Struktur Organisasi TLS di Sekolah terdiri atas Ketua TLS (guru) dan anggota (minimal ada pengurus perpustakaan/taman baca sekolah dan guru lain yang telah mengikuti pelatihan tentang GLS). Adapun tugas TLS terdiri dari:
·      Menjadwalkan dan mengawal program 15 menit membaca setiap hari.
·      Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal.
·      Membangun jejaring dengan pihak eksternal.
·      Melibatkan publik dalam berbagai acara GLS.
·      Mengembangkan perpustakaan dan sudut baca sekolah.
·      Bekerja sama dengan guru dan peserta didik untuk membangun sudut baca kelas.
·      Melakukan asesmen tiap minggu untuk kegiatan yang sudah dilaksanakan.
·      Mengevaluasi pelaksanaan GLS setiap semester.

Adapun kepala sekolah berperan dan bertugas mencermati para guru yang dapat menumbuhkembangkan literasi di sekolah, menetapkan TLS dengan Surat Keputusan, dan memberikan mandat kepada para personel TLS diberi kesempatan mengikuti pelatihan/lokakarya literasi.

Setelah peserta didik melakukan program 15 menit membaca berakhir, guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan tentang buku yang dibaca peserta didik.
Buku Fiksi:
·      Apakah kamu menikmati cerita dalam buku itu? Mengapa?
·      Mengapa kamu memilih buku itu?
·      Siapa saja tokoh cerita dalam buku itu?
·      Tokoh mana yang paling kamu sukai?
·      Bagaimana ciri-ciri tokoh tersebut?
·      Apa yang tidak kamu sukai dari cerita dalam buku itu?
·      Andaikata kamu penulis cerita tersebut, bagaimana kamu akan mengakhiri cerita itu?
·      Adakah kata-kata sulit yang kamu temukan di buku cerita itu? Bagaimana caramu menemukan maknanya?
·       Coba ceritakan kembali isi cerita tersebut!
Buku Nonfiksi:
·      Apakah kamu menikmati isi buku itu? Mengapa?
·      Mengapa kamu memilih buku itu?
·      Apa sajakah bagian-bagian dalam buku itu?
·      Bagian mana yang paling kamu sukai?
·      Apa yang tidak kamu sukai dari isi buku itu?
·      Coba baca dengan nyaring bagian buku yang paling kamu sukai!
·      Bila kamu penulis cerita tersebut, bagaimana kamu akan mengakhiri cerita itu?
·      Adakah kata-kata sulit yang kamu temukan di buku itu? Bagaimana caramu menemukan maknanya?
·      Coba ungkapkan garis besar buku tersebut!

Membaca buku bacaan non teks pelajaran selama 15 menit dimaknai sebagai kegiatan literasi peserta didik dalam membangun budaya membaca. Adapun manfaat kegiatan membaca 15 menit tersebut, selain untuk menambah wawasan peserta didik juga sekaligus diharapkan menggugah peserta didik untuk dapat menulis.

Apabila kegiatan pembiasaan membaca di lingkungan sekolah ini dilaksanakan secara berkelanjutan dan terarah, bukan ha yang mustahil, kita dapat membangun generasi literat masa kini dan masa depan.

Selanjutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »