Siapa yang memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yang menggembirakan hati anaknya, maka ia bagaikan memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau (bercanda) untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla.”(H.R. At-Tirmidzi).
Anak adalah anugerah. Jika ia tumbuh cerdas, shaleh, serta berbakti kepada orangtua, maka kita harus mensyukurinya. Sebaliknya, bila ia memiliki kekurangan dan selalu menyusahkan orangtua, maka ini adalah agar kita mampu bersabar dan bertawakal kepada-Nya. Demikian pula halnya ketika anak terlahir autis, hiperaktif, alkaline, dan lain sebagainya. Kita harus tetap bersyukur dan melakukan yang terbaik untuk mendidik mereka. Kak Seto memberikan ilustrasi yang indah mengenai hal ini.
"lbarat taman bunga yang terdapat anggrek, melati, serta mawar. Kalau ditanya mana yang leblh indah, maka jawabannya adalah semua indah. Begitu pun anak-anak berkebutuhan khusus ini. Anak-anak spesial ini tetap memiliki keunikan dan kelebihan yang mengagumkan yang harus kita hargai dan kembangkan."
Untuk mengasuh dan mendidik anak spesial ini, Kak Seto menyarankan agar kita sebagai orangtua tetap harus memberikan dan memenuhi hak-hak khusus mereka. Hanya dengan kekuatan cinta dan kasih sayang, perhatian yang sangat prima serta kesabaran, maka mereka akan tumbuh dan berkembang secara baik dan optimal.
Di balik kekurangannya, banyak anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan yang luar biasa. "Misalnya, anak-anak penyandang autisme banyak yang teridentifikasi sebagai anak yang sangat cerdas dan memiliki daya ingat yang sangat kuat. Ini yang harus dihargai dan diapresiasi untuk kemudian dikembangkan secara lebih optimal,” ungkap Kak Seto.
Sedangkan kelemahan-kelemahannya, seperti ketidakmampuan berkomunikasi dan bersosialisasi secara lebih baik, menurut kak Seto harus dilatih sejak usia dini, sehingga akhirnya anak-anak ini bisa mengembangkan seluruh potensi unggulnya tadi secara lebih baik lagi.
Dengan begitu, orangtua harus lebih peka terhadap kondisi anak. Memang, tidak semua orangtua dapat memahami kondisi anak seperti ini. Namun demikian, orangtua dapat berkonsultasi dengan orang yang ahli dibidangnya demi bisa memahami kebutuhan khusus buah hati mereka tersebut.
Di balik kekurangannya, banyak anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan yang luar biasa. "Misalnya, anak-anak penyandang autisme banyak yang teridentifikasi sebagai anak yang sangat cerdas dan memiliki daya ingat yang sangat kuat. Ini yang harus dihargai dan diapresiasi untuk kemudian dikembangkan secara lebih optimal,” ungkap Kak Seto.
Sedangkan kelemahan-kelemahannya, seperti ketidakmampuan berkomunikasi dan bersosialisasi secara lebih baik, menurut kak Seto harus dilatih sejak usia dini, sehingga akhirnya anak-anak ini bisa mengembangkan seluruh potensi unggulnya tadi secara lebih baik lagi.
Dengan begitu, orangtua harus lebih peka terhadap kondisi anak. Memang, tidak semua orangtua dapat memahami kondisi anak seperti ini. Namun demikian, orangtua dapat berkonsultasi dengan orang yang ahli dibidangnya demi bisa memahami kebutuhan khusus buah hati mereka tersebut.
"Meskipun anak-anak ini lain dari pada yang lain, tapi mereka adalah anugerah. Anak tetaplah individu yang unik yang memiliki sikap dan karakter yang berbeda. Mereka tetaplah anak-anak yang memiliki jiwa, rasa, keinginan, dan harapan untuk menerima hak-haknya sebagai anak. Mereka perlu menikmati kesenangan dan kebebasan yang akan menimbulkan perkembangan positif di masa depannya”, ungkap Kak Seto.
Orang tua harus memahami keadaaan anak seutuhnya. Mulai dari penyebab hingga penanganan atau terapi yang tepat bagi perkembangannya. Hal ini, dikarenakan perkembangan anak di tentukan oleh faktor keluarga dan lingkungan. Konsultasi dengan ahli sangat diperlukan demi penanganan yang tepat. “Tentunya, penanganan yang diambil harus diputuskan berdasarkan pengamatan atau tes-tes yang tepat menurut ahlinya. Itu bisa dikonsultasikan ke psikolog atau psikater,” lanjut Kak Seto.
Cara mengurus anak spesial memang sangat berbeda dengan cara kita mengurus kebanyakan anak lainnya. Menurut kak Seto, anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian khusus, pendidikan khusus, dan psikolog khusus. Ada bagian-bagian khas yang melekat pada anak-anak berkebutuhan khusus ini yang perlu dipenuhi oleh lingkungan, baik keluarga maupun institusi pendidikan lainnya.
Masih menurut Kak Seto, “Intinya anak-anak ini memerlukan lingkungan yang sehat dan tepat, baik di lingkungan keluarga maupun di suatu lingkungan atau komunitas yang menangani anak-anak ini. Penanganan yang dimaksud dapat berupa terapi atau kegiatan kelompok secara formal di lembaga pendidikan khusus. Jadi, semua menyangkut penciptaan lingkungan yang tepat. Namun yang tidak kalah penting yang harus dilakukan adalah anak diperlakukan dengan ramah dan penuh kasih sayang serta jauh dari unsur paksaan dan kekerasan.”
Bukanlah sesuatu yang salah bila keputusan mengurus anak berkebutuhan khusus ini dipercayakan pada lembaga sekolah atau terapi tertentu. Yang terpenting, menurut Kak Seto, orangtua tidak lepas tangan ketika mempercayakan anaknya di suatu institusi pendidikan tertentu. Orangtua harus tetap memberikan perhatian dan pengawasan. Bila orangtua memutuskan untuk mendidik anak berkebutuhan khusus ini di rumah, pelajaran yang diberikan tetap mengacu pada program-program yang sudah diberikan di lembaga-lembaga khusus anak berkebutuhan khusus. Hal ini, dimaksudkan agar pendidikan yang diberikan dirasakan sebagai simulasi yang terus menerus dan berkesinambungan.
Di balik kekurangannya, banyak anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan yang luar biasa. “Misalnya, anak-anak penyandang autisme banyak yang teridentifikasi sebagai anak yang sangat cerdas dan memiliki daya ingat yang sangat kuat. Ini yang harus dihargai dan diapresiasi untuk kemudian dikembangkan secara lebih optimal. Kenyataannya memang tidak mudah, bagi orangtua, mengurus dan mendidik anak berkebutuhan khusus ini. Kita harus memiliki mental yang kuat, kesabaran penuh, jiwa tawakal, serla istiqamah dalam berdoa. Hal ini diamini Kak Seto, “Anak-anak adalah amanah dari Allah Swt. Mari kita jalankan peran sebagai orangtua dengan sebaik-baiknya agar anak-anak ini bisa tumbuh dan berkembang lebih baik.” (Ahmad, Sumber: MaPI.No. 04 Th. XI Rabiul Ula 1431 H/April 2010 M, hal. 28-29).
Cara mengurus anak spesial memang sangat berbeda dengan cara kita mengurus kebanyakan anak lainnya. Menurut kak Seto, anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian khusus, pendidikan khusus, dan psikolog khusus. Ada bagian-bagian khas yang melekat pada anak-anak berkebutuhan khusus ini yang perlu dipenuhi oleh lingkungan, baik keluarga maupun institusi pendidikan lainnya.
Masih menurut Kak Seto, “Intinya anak-anak ini memerlukan lingkungan yang sehat dan tepat, baik di lingkungan keluarga maupun di suatu lingkungan atau komunitas yang menangani anak-anak ini. Penanganan yang dimaksud dapat berupa terapi atau kegiatan kelompok secara formal di lembaga pendidikan khusus. Jadi, semua menyangkut penciptaan lingkungan yang tepat. Namun yang tidak kalah penting yang harus dilakukan adalah anak diperlakukan dengan ramah dan penuh kasih sayang serta jauh dari unsur paksaan dan kekerasan.”
Bukanlah sesuatu yang salah bila keputusan mengurus anak berkebutuhan khusus ini dipercayakan pada lembaga sekolah atau terapi tertentu. Yang terpenting, menurut Kak Seto, orangtua tidak lepas tangan ketika mempercayakan anaknya di suatu institusi pendidikan tertentu. Orangtua harus tetap memberikan perhatian dan pengawasan. Bila orangtua memutuskan untuk mendidik anak berkebutuhan khusus ini di rumah, pelajaran yang diberikan tetap mengacu pada program-program yang sudah diberikan di lembaga-lembaga khusus anak berkebutuhan khusus. Hal ini, dimaksudkan agar pendidikan yang diberikan dirasakan sebagai simulasi yang terus menerus dan berkesinambungan.
Di balik kekurangannya, banyak anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan yang luar biasa. “Misalnya, anak-anak penyandang autisme banyak yang teridentifikasi sebagai anak yang sangat cerdas dan memiliki daya ingat yang sangat kuat. Ini yang harus dihargai dan diapresiasi untuk kemudian dikembangkan secara lebih optimal. Kenyataannya memang tidak mudah, bagi orangtua, mengurus dan mendidik anak berkebutuhan khusus ini. Kita harus memiliki mental yang kuat, kesabaran penuh, jiwa tawakal, serla istiqamah dalam berdoa. Hal ini diamini Kak Seto, “Anak-anak adalah amanah dari Allah Swt. Mari kita jalankan peran sebagai orangtua dengan sebaik-baiknya agar anak-anak ini bisa tumbuh dan berkembang lebih baik.” (Ahmad, Sumber: MaPI.No. 04 Th. XI Rabiul Ula 1431 H/April 2010 M, hal. 28-29).